Lemak / Lipida

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
 Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid dangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia adalah fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organic yang mempunyai sifat fisiki seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam 1 atau lebih dari satu pelarut organic misalnya etanol, eter, aseton, klorofrom, benzene yang sering juga disebut “pelarut lemak”.
2. Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
 Kesepakatan ini telah disetujui oleh kongres internasional kimia murni dan terapan (internasional congres of pure and applied chemistry). Jadi berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari senyawa atau tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alcohol panas, eter atau peralut lemat yang lain. Macam-macam senyawa serta kuantitasnya yang diperlukan oleh melalui ekstraksinya itu sangat tergantung pada bahan alam sumber lipid yang digunakan. Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak disekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7.5 sampai 30%.
 Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal dalam makanan, malam, pospolipida, sterol dan ikatan lain sejenis yang terdapat didalam makanan dan tubuh manusia.
 Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih jauh mengenai lemak/lipid secara menyeluruh.

1.2. Rumusan Masalah
 Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan lemak/lipida dan bagaimana susunannya?
b. Bagaimana klasifikasi senyawa yang termasuk kedalam lemak/lipida?
c. Bagaimana fungsi dari lemak/lipida?
d. Darimanakah sumber lemak/lipida berasal?
e. Bagaimana proses metabolisme lemak/lipida?
f. Apakah akibat yang ditimbulkan apabila kekurangan lemak/lipida?

1.3. Tujuan
 Adapun yang menjadi tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian dan susunan dari lemak/lipida;
b. Untuk mengetahui klasifikasi senyawa lemak/lipida;
c. Untuk mengetahui fungsi dari lemak/lipida;
d. Untuk mengetahui sumber lemak/lipida;
e. Untuk mengetahui.proses metabolisme lemak/lipida; dan
f. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan apabila kekurangan lemak/lipida.









BAB II
LEMAK / LIPIDA

2.1. Pengertian Lemak
Menurut Ahmad Djaenai (1991;89) lemak adalah ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur Karbon (C), Hydrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat peralut tertentu dalam perlarut lemak (zat peralut lemak). Lemak yang memiliki titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak gaji sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.

Lemak adalah ester asam lemak dan gliserin. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak. Adapun pelarut lemak tersebut adalah eter, kloroform, benzena, karbon tetraklorida (CCl4), xylena, alkohol panas, dan aseton panas. Lipida dalah zat yang menyerupai lemak, sangat penting karena merupakan simpanan tenaga yang amat besar dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Bagi hewan dan manusia lipida selain sebagian.

2.2. Klasifikasi lemak/lipida
A. Lemak Sederhana
Lemak ini merupakan zat yang terdiri dari ester asam lemak dengan alkohol. Ada 3 jenis lemak sederhana, yaitu:
1. Lemak yang teksturnya padat dalam suhu kamar.
2. Minyak yang teksturnya cair dalam suhu kamar.
3. Lilin atau malam yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol yang BM-nya tinggi (rantai C-nya panjang).
B. Lemak Kompleks (Compound Lipids).
Lemak ini merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkoholnya.
1. Fosfolipida: ester asam lemak dan gliserol yang mengandung asam fosfat, basa nitrogen atau zat lainnya.
2. Serebrosida (glikolipida): zat yang terdiri dari asam lemak dengan karbohidrat dan mengandung asam fosfat.
3. Lemak kompleks lainnya: kelompok ini termasuk sulfolipida, amino lipida, dan lipoprotein.

c. Derivat Lipida
Derivat lipida adalah zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat-zat tersebut di atas yang antara lain:
1. Asam lemak jenuh dan tak jenuh.
2. Alkohol dan gliserol.
3. Sterol.
4. Lemak aldehid.
5. Badan-badan keton (ketone bodies).

● Asam Lemak
Asam lemak ini merupakan hasil hidrolisis dari lemak. Di alam asam lemak yang terbanyak adalah yang mengandung atom C genap dan ikatannya membentuk rantai lurus.
Pembagian asam lemak
1. Asam lemak jenuh (satuated fatty acids)
Contoh: asam butirat, asam laurat, asam palmitat, dan sebagainya.
2. Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal (monounsaturated fatty acids)
Contoh: asam palmitoleat dan asam oleat.
3. Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap ganda/lebih dari satu (polyunsaturated fatty acids)
Contoh: asam linoleat, asam linolenat, dan asam arachidonat.
4. Asam lemak yang mengandung gugus hidroksil.
Contoh: asam risinoleat.
5. Asam lemak siklik
Contoh: asam kaulmograf.
● Alkohol
Alkohol merupakan hasil hidrolisis lipida selain asam lemak, misalnya gliserol dan asetil alkohol. Asetil alkohol merupakan hasil hidrolisis lilin/malam. Adanya gliserol dapat dites dengan uji akrolein.
● Steroid
Biasanya terdapat bersama lemak dan dapat dipisahkan dengan cara penyabunan, sebab steroid tidak dapat bereaksi dengan penyabunan. Steroid mempunyai inti derivat siklo pentane perhidro fenantren. Beberapa sterol yang terpenting diantaranya adalah kolesterol. Zat ini banyak terdapat pada sel tubuh terutama jaringan syaraf dan tidak terdapat pada tumbuh-tumbuhan.
● Ergosterol
Banyak terdapat pada ragi dan tumbuhan ergot. Zat ini merupakan prekursor vitamin D.
● Koprosterol
Terdapat di faeses sebagai hasil reduksi dari kolesterol.
● Sterol lainnya
Yang termasuk sterol lainnya ini adalah asam empedu, hormon korteks adrenal, hormon kelamin, vitamin D, dan sebagainya.
● Badan-Badan Keton (Ketone Bodies)
Zat ini merupakan hasil dari metabolisme asam lemak dalam tubuh. Beberapa keton bodies yang terdapat pada tubuh antara lain aseton, asam aseto asetat, dan beta hidroksi
asam butirat.
● Trigliserida
Trigliserida merupakan ester dari asam lemak dan gliserol. Zat ini banyak diperoleh dari alam. Asam lemak yang sering kdapatan, diantaranya aitu asam palmitat, asam stearat, dan asam oleat.
● Lilin dan Malam
Lilin merupakan ester dari asam lemak dengan alkohol yang mempunyai BM tinggi selain gliserol. Zat ini banyak diproduksi oleh lebah dan beberapa tanaman misalnya daun talas muda.
● Fosfolipid
Nama lain golongan senyawa ini adalah fosfogliserida atau gliserol fosfatidat. Senyawa ini terdiri dari gliserol-3-fosfat dan sebagai kerangka dasarnya asam lemak dan alkohol. Sebagai alkoholnya antara lain yaitu kolin, serin, etanolamin, inositol, dan gliserol. Senyawa induk fosfolipida disebut asam fosfatidat. Khusus untuk sphingomyelin terdapat pada jaringan saraf otak dan plasmalogen sebanyak 10% dari fosfolipida yang terdapat pada otak dan otot.
● Lesitin
Zat lesitin mengandung gliserol, asam lemak, asam fosfat, dan kholin. Adapun fungsinya untuk struktur sel metabolit.
● Chepalin
Zat ini susunannya hampir sama dengan lesitin, anya perbedaannya kholin diganti dengan etanolamin.
● Serebrosida (glikolipid)
Serebrosida mengandung galaktosa, asam lemak yang beratom C banyak dan spingosin (pada hidrolisis didapatkan asam lemak, asam fosfat, kholin, dan kompleks amino alkohol). Zat ini banyak terdapat pada jaringan selain otak.
● Sulfatid
Sulfatid adalah derivat sulfat dari galatosil residu dari serebrosida.
● Gangliosid
Gangliosida adalah glikolipida yang banyak terdapat pada otak. Zat ini mengandung asam N-asetil neuraminat, asam lemak, spingosin, dan tiga molekul heksosa (glukosa dan galaktosa).

2.3. Fungsi lemak/lipida
Adapun fungsi lemak/lipida adalah sebagai berikut:
a) Sumber Energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energy paling padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu 2.5 kali besar energy yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energy tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energy: karbohidrat, lemak, dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai berikut: 50% dijaringan bawah kulit (subkutan), 45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 5 % dijaringan intramuskuler.
b) Sumber Asam Lemak Essesial
 Lemak merupakan sumber asam lemak essensial, asam linoleat dan linolenat.
c) Alat Angkut Vitamin Lemak
Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu. Lemak susu dan minyak ikan laut tertentu mengandung vitamin A dan D dalam jumlah berarti. Hampir semua minyak nabati merupakan sumber vitamin E. minyak kelapa sawit mengandung bayak karotenoid (provit. A). lemak membantu transportasi dan absorpsi vitamin lemak yaitu A, D, E, K.
d) Penghemat Protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunkan sebagai sumber energy.
e) Member Rasa Kenyang Dan Kelezatan
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak member tekstur yang disukai dan member kelezatan khusus dalam makanan.
f) Sebagai Pelumas
 Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
g) Memelihara Suhu Tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
h) Pelindung Organ Tubuh
 Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindunginya terdapat benturan dan bahaya lain.

2.4. Sumber lemak/lipida
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang, termasuk ikan, telur dan susu. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah dan suhu kamar berbentuk cair, disebut lemak. Lemak mengandung terutama asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kamar terbentuk padat.
Dengan demikian sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margarine, dan lemak hewan (lemak daging dan ayam) sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ayam gemuk, krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau lemak atau minyak. Sayur dan buah (kecuali adpokat) sangat sedikit mengandung lemak. Kadar lemak beberapa bahan makanan dapat dilihat pada:




Tabel 1. Nilai lemak berbagai bahan makanan (gram/100 gram)
Bahan makanan Nilai lemak Bahan makanan Nilai lemak
Minyak kacang tanah 100,0 Mentega 18,6
Minyak kelapa sawit 100,0` Margarine 81,0
Minyak kelapa 98,0 Coklat manis, batang 52,9
Ayam 25,0 Tepung susu 30,0
Daging sapi 14,0 Keju 20,3
Telur bebek 14,3 Susu kental manis 10,0
Telur ayam 11,5 Susu sapi segar 3,5
Sarden dalam kaleng 27,0 Tepung susu skim 1,0
Tawes 13,0 Biscuit 14,4
Ikan segar 4,5 Mie kering 11,8
Udang segar 0,2 Jagung kuning, pipil 3,9
Kacang tanah terkelupas 42,8 Roti putih 1,2
Kelapa tua, danging 34,7 Beras setengah giling 1,1
Kacang kedelai, kering 18,1 Ketela pohon (singkong) 0,3
Tahu 4,6 Adpokat 6,5
Tempe kacang kedelai murni 4,0 Durian 3,0
Lemak sapi 90,0
Sumber: daftar komposisi bahan makanan, DEPKES 1979.

2.5. Proses metabolisme lemak/lipida
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural pada jaringan individu.
Proses metabolisme lemak terdiri atas beberapa tahap, diantaranya adalah tahap pencernaan lemak, penyerapan dan transport, asam lemak, dan ekskresi.
a. Pencernaan Lemak
Lemak didalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan didalam rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat mencegahnya. Didalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH didalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang megemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir harus yang dapat menembus ephitel usus, masuk kedalam lymphe jaringan.
Tabel 2. Ringkasan proses pencernaan Lipida
No Saluran Pencernaan Proses Pencernaan
1 Mulut Mengunyah, mencampur dengan air ludah dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual.
2 Esofagus Tidk ada pencernaan.
3 Lambung Lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu lebih banyak hidrolisis. Lipase lambung meghidrolisis lemak dalam jumlah terbatas.
4 Usus halus Asam empedu mengemulsi lemak. Lipase berasal dari pancreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol dan asam lemak. Pospolipase berasal dari pancreas menghidrolisis pospolipida menjadi asam lemak dan lisopospogliserida. Kolesterol esterase berasal dari pancreas menghidrolisis ester kolesterol.
5 Usus besar Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan dikeluarkan melalui peses.
b. Penyerapan dan transport
Absorpsi lipida terutama terjadi dalam jejunum. Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membrane mukos usus halus dengan cara difusi fasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara: (1). Kehadiran protein mengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki sel. (2) esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida yaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi, kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalis oleh asatill-Ko-A dan kolesterol asetil-transferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi kolesterol makanan. Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai panjang (C12 atau lebih) didalam membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.
c. Asam lemak
Asam lemak alami selalu mengandung jumlah atom karbon genap, dengan rumus Cn H2nO2 dengan N= 4, 6, 8, dan seterusnya sampai 16. Deretan asam lemak ini termasuk deretan asam lemak jenuh. Anggota deretan ini yang mempunyai jumlah karbon terkecil (n= 4) ialah asam butyrate, yang terdapat di dalam mentega susu dengan kadar 6%. Anggota deretan asam lemak jenuh yang mempunyai jumlah karbon terbanyak ialah asam stearat (n= 16), yang merupakan asam lemak yang terdapat dalam konsistensi padat.
Asam lemak tak jenuh mempunyai dua atau lebih ikatan kembar (ikatan tak jenuh), disebut Polyunsaturated fattyacid (PUFA). Asam lemak PUFA tidak dapat sintesa di dalam tubuh, padahal ia sangat diperlukan untuk kesehatan, terutama kesehatan kulit dan bulu pada binatang percobaan.
d. Ekskresi
Lemak dieksresikan sebagai bahan sisa (waste product) CO2 dan H2O. lemak didalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada sebagian yang terbuang di dalam tinja. Apabila tinja mengandung kadar lemak tinggi dari biasanya, disebut steatorrhoea. Dalam kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena garam kalsium dari asam lemak.
Absorpsi lemak mudah tergganggu pada berbagai penyakit gastrointerstinal, diantaranya pada penyakit yang disertai diarrhea, seperti spruetropik. Juaga pada penyakit yang disertai gangguan sekresi empadu, pencernaan dan penyerapan lemak, menderita gangguan dan banyak lemak terbuang di dalam tinja.

2.6. Akibat kekurangan zat lemak/lipida
Dalam fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil utama energy kekurangan konsumsi lemak akan mengurangi kalori. Tetapi hal ini tidak terlalu penting, karena kalori dapat dipenuhi oleh zat-zat gizi lain, yaitu karbohidrat dan protein. Bahkan di Indonesia sebagaian besar kalori memang diberikan oleh karbohidrat yang lebih murah dan lebih mudah didapat.
Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan akibat Lemak yaitu sebagai berikut:
1. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
• Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
• Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
• Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Kelainan yang Ditimbulkan Obesitas:
a. Menyebabkan Diabetes Dan Peningkatan Kolesterol
Obesitas dapat menyebabkan terjadinya penyakit kencing manis (diabetes melitus). Ini disebabkan timbulnya gangguan fungsi insulin pada pengidapnya. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh. Fungsinya antara lain memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Akibat gangguan fungsi insulin, gula tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga tetap beredar dalam darah. Ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang meningkat.
Gangguan fungsi insulin ternyata juga mengakibatkan gangguan metabolisme lemak (dislipidemia). Ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), trigliserida, namun disertai penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik).
Peningkatan kadar kolesterol jahat disertai penurunan kadar kolesterol berujung terbentuknya kerak dalam pembuluh darah (arterosklerosis). Arterosklerosis akan memperkecil diameter pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
b. Hipertensi
Pengidap obesitas juga sering mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) karena pembuluh darah menyempit akibat jepitan timbunan lemak. Kombinasi obesitas dan hipertensi ini tentu saja memperberat kerja jantung. Akibatnya, timbul penebalan pada dinding bilik jantung disertai kekurangan oksigen. Keadaan ini akan mempercepat timbulnya gagal jantung.
c. Batu empedu, Ini terjadi karena cairan empedu menjadi lebih kental.
d. Gangguan Jantung Dan Pembuluh Darah
Obesitas merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Pasalnya, obesitas menyebabkan peningkatan beban kerja jantung, karena dengan bertambah besar tubuh seseorang maka jantung harus bekerja lebih keras memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja jantung sudah terlampaui, terjadilah yang disebut gagal jantung. Tanda-tandanya, napas sesak dan timbulnya bengkak pada tungkai.
e. Gangguan fungsi paru-paru.
Lagi-lagi timbunan lemak menjadi pemicu masalah. Pada pengidap obesitas, timbunan ini dapat menekan saluran pernapasan. Ini bisa menyebabkan terjadinya, henti napas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga dan berujung dengan kematian.
f. Gangguan Persendian
Obesitas akan menyebabkan peningkatan beban pada persendian penyangga berat. Misalnya persendian lutut sehingga lama-lama dapat menimbulkan peradangan persendian (osteoartritis). Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada sendi, diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan. Yang terparah, penderita tidak sanggup berjalan lagi.
g. Gangguan Sistem Hormonal
Obesitas ternyata juga mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal (hiperandrogenisme, hirsutisme), dan gangguan siklus menstruasi.
Hiperandrogenisme berarti jumlah hormon androgen (lelaki) meningkat. Akibatnya terjadi hirsutisme (tanda maskulinisasi). Misalnya jerawatan, distribusi bulu2 di wajah dan badan, bahkan mungkin perubahan suara menjadi berat seperti suara lelaki. Pada wanita, obesitas juga peningkatan risiko timbulnya batu empedu.
h. Meningkatkan Risiko Penyakit Ganas
Hasil penelitian menunjukkan, pada wanita yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan risiko timbulnya kanker rahim (endometrium) dan kanker payudara. Sedangkan pada pria, kegemukan dapat meningkatkan risiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar (kolorektal).
i. Gangguan Psikologis
Orang dengan obesitas juga seringkali mengalami gangguan psikologis berupa rasa rendah diri, keadaan depresi, bahkan bisa terkucil dari pergaulan sosial. Terlebih lagi bila lingkungan di sekitarnya tidak memberi dukungan, melainkan lebih banyak memperolok-olok kegemukannya.
j. Dislipidemia (peningkatan kadar kolesterol, trigliserid), gangguan haid, kemandulan gangguan sosial dan bahkan angka kematian pada orang yang obesitas lebih besar dari pada orang dengan berat badan normal.

Faktor-Faktor Penyebab Obesitas
Obesitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Yang terutama adalah:
• Faktor genetik
Genetik berarti secara keturunan seseorang mempunyai potensi untuk menjadi obes. Biasanya sejak masih anak-anak sudah bertubuh gemuk. Anak-anak dari orang tua yang gemuk, cenderung menjadi gemuk juga, terutama bila kedua orang tuanya gemuk.
• Faktor lingkungan
Aktivitas kurang bisa menyebabkan badan bertambah gemuk. Pada anak atau remaja yang gemuk, karena tersingkir dalam pergaulan, mereka jadi enggan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, misalnya. Kurangnya aktivitas fisik ini juga bisa disebabkan oleh gaya hidup malas. Misalnya malas berjalan, malas naik tangga, dan sebagainya. Faktor lingkungan lainnya adalah banyaknya makanan yang mengandung gula dan lemak jenuh.
• Penyakit
Ada beberapa penyakit yang menyebabkan seseorang mengidap obesitas. Misalnya saja hipotiroidisme, sindroma Cushing, kelainan hipotalamus, dan beberapa lagi sindroma genetik (penyakit bawaan). Umumnya obesitas timbul karena penyakit-penyakit tersebut menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal dalam tubuh yang pada akhirnya menyebabkan penimbunan lemak tubuh.

2. Penyakit Jantung Koroner & Stroke
Penyakit jantung koroner dan stroke termasuk dalam penyakit kardiovaskular. Kardiovaskular sendiri berarti jantung dan pembuluh darah. Sebelumnya, infeksi sebagai penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Jawa Barat. Tetapi dengan antibiotik dan pengembangan kebersihan dan lainnya, penyakit jantung koroner dan stroke yang kemudian menonjol.
Penyebab penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner. Penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi. Hal ini mengurangi atau menghentikan aliran darah ke otot jantung sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. E f e k dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan nutrient ke jantung karena aliran darah ke jantung berkurang. Pembentukan plak lemak dalam arteri akan mempengaruhi pembentukan bekuan darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung.
Ada empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu :
• merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
• kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi
• tekanan darah tinggi
• penyakit kencing manis
Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba dan penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang terkena. Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia), berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa (sensasi) di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.
Faktor-faktor risiko untuk terjadinya stroke mempunyai kesamaan dengan faktor risiko penyakit jantung, yaitu :
• Merokok
• Hipertensi
• Kadar lemak darah tinggi
• Diabetes mellitus
• Gangguan pembuluh darah/jantung
• Tingginya jumlah sel darah merah
• Kegemukan (obesitas)
• Kurang aktifitas fisik/olah raga
• Minuman alcohol
• Penyalahgunaan obat (Narkoba)

3. Kanker
Kanker adalah penyakit yang diakibatkan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh secara tidak normal, sehingga berubah menjadi sel kanker. Selanjutnya, sel kanker ini dapat berkembang/menyebar ke bagian tubuh lain, sehingga bila sudah parah dapat menyebabkan kematian.
Mencegah kanker dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak/berkolesterol tinggi, serta memperbanyak mengkonsumsi makanan berserat dan sayuran berwarna. Selai itu juga jauhilah rokok dan alkohol. Jauhilah zina/berganti-ganti pasangan, agar tidak tertular penyakit seksual. Selain tidak baik bagi kesehatan, tiga hal tersebut juga sesuatu yang harus dijauhi menurut ajaran Islam. Selain itu, upayakan hidup seimbang, teratur dan hindarilah stress. Boleh bekerja keras tapi istirahat juga harus cukup. Kalau perlu periksalah kesehatan Anda secara berkala dan teratur.



BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
 Lemak adalah ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur Karbon (C), Hydrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat peralut tertentu dalam perlarut lemak (zat peralut lemak).
 Lemak dapat diklasifikasikan menjadi: (1). Lemak Sederhana, merupakan zat yang terdiri dari ester asam lemak dengan alkohol. Ada 3 jenis lemak sederhana, yaitu: a). Lemak yang teksturnya padat dalam suhu kamar. b). Minyak yang teksturnya cair dalam suhu kamar. c). Lilin atau malam yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol yang BM-nya tinggi. (2) Lemak Kompleks (Compound Lipids), merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkoholnya (Fosfolipida dan Serebrosida)
Adapun fungsi lemak/lipida adalah sebagai: Sumber Energi, Sumber Asam Lemak Essesial, Alat Angkut Vitamin Lemak, Penghemat Protein , Member Rasa Kenyang Dan Kelezatan, Sebagai Pelumas, Memelihara Suhu Tubuh, dan yang terakhir sebagai Pelindung Organ Tubuh.
Menurut sumbernya lemak dibedakan menjadi: lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang, termasuk ikan, telur dan susu.
Proses metabolisme lemak terdiri atas beberapa tahap, diantaranya adalah tahap pencernaan lemak, penyerapan dan transport, asam lemak, dan ekskresi.
Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan akibat Lemak yaitu Obesitas (kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan), Jantung Koroner dan Struk.






DAFTAR PUSTAKA

Dari Buku:
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Djaeni, Achmad Sediaoetama. 1991. ILMU GIZI untuk profesi dan mahasiswa. Jakarta: Dian Rakyat.
Poedjiadi, Anna dan F.M. Tititn Supriyanti. 2005. Dasar-Dasar BIOKIMIA. Jakarta: UI-Press.
Poernomo, Sonja, dkk. 1977. Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

Dari Warnet:
file:///G:/lemak/Penyakit%20kelebihan%20protein.COM.htm.
 file:///G:/lemak/Obesitas/WikipediabahasaIndonesia/ensiklopedia bebas.htm
 file:///G:/lemak/10%20penyakit%20paling%20berbahaya.htm
 file:///G:/lemak/JenisPenyakitYangMengintaiSiGemuk/UmumKesehatan/Tabloidnova.com/SitusWanitaPalingLengkap.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

1 komentar:

Unknown mengatakan...

If you're looking to lose weight then you absolutely have to get on this brand new custom keto meal plan diet.

To create this service, licenced nutritionists, personal trainers, and professional chefs have united to provide keto meal plans that are productive, decent, economically-efficient, and delightful.

From their launch in early 2019, 1000's of individuals have already remodeled their figure and well-being with the benefits a certified keto meal plan diet can give.

Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto meal plan diet.

Posting Komentar