Konsumsi Oksigen

Nama : Yuni Solihah
NIM : 208 203 995
Kelompok : V (Lima)
Tanggal Praktikum : 13 Oktober 2010

Konsumsi Oksigen (O2)

A. Tujuan
• Mengetahui laju konsumsi oksigen dari beberapa hewan serangga kecil.
• Membandingkan laju konsumsi oksigen pada serangga sejenis yang hidup dihabitat alami dengan habitat terpolusi.

B. Hasil Pengamatan
No Nama & Gambar Hewan Berat
(gr) Perhitungan skala per 5 menit Volume konsumsi O2 rata-rata per 5 menit Laju konsumsi O2 (ml/gram/jam)
1 Jangkrik A 0,54 gr T0 = 0
T1 = 0,55
T2 = 0,45
T3 = 0,1


 



2 Jangkrik B 0,56 gr T0 = 0
T1 = 0,33
T2 = 0,41
T3 = 0,22


 



3 Jangkrik C 0,86 gr T0 = 0
T1 = 0,44
T2 = 0,24
T3 = 0,13


 




C. Pembahasan
Sistem pernafasan seragga sama dengan pada organisme lain, merupakan proses pengambilan oksigen (O2), untuk diproses dalam mitokhondria. Baik serangga terestrial maupun akuatik membutuhkan O2 dan membuang CO2, namun pada keduanya terdapat perbedaan jelas: di udara terdapat kl. 20% oksigen, sedang di air 10%. Oleh karenanya kecepatan diffusinya juga berbeda, di air 3 x 106 lebih kecil daripada kecepatan diffusi O2 di udara. Sistem pernafasan pada serangga yaitu seperti pada gambar beikut:
 
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
(http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0074%20Bio%202-8a.htm)
Dalam percobaan kali ini, khususnya pada percobaan konsumsi O2 yang menggunakan respirometer, digunakan KOH. Fungsi dari KOH ini adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari larutan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
KOH + CO2 → K2CO3 + H2O (Chang, 1996)
(http://irwanalyani.wordpress.com/2010/05/01/laporan-praktikum-respirasi-jangkrik/)
prinsip kerja dari alat ini bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala. (http://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer)
Prinsip kerja dari respirometer sederhana adalah bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.
 (http://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer)
Berdasarkan hasil pengamatan pada tiga ekor jangkrik yang memiliki berat badan yang berbeda satu sama lainnya, ternyata kapasitas (volume) konsumsi )O2-nya pun berbeda-beda sehingga mempengaruhi banyak tidaknya laju konsumsi oksigen. Pada jangkrik A memiliki berat badan 0,54 gr, volume konsumsi O2 = 0,36 ml, dan laju konsumsi O2 = 2,64; Jangkrik B memiliki berat badan 0,56 gr, volume konsumsi O2 = 0,32 ml, dan laju konsumsi O2 =2,28; sedangkan Jangkrik C memiliki berat badan 0,86 gr, volume konsumsi O2 = 0,27 ml, dan laju konsumsi O2 = 1,24. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin berat bobot jangkrik tersebut maka laju konsumsi oksigennya semakin rendah, sedangkan semakin rendah berat bobot jangkrik maka laju konsumsi oksigennya semakin tinggi/banyak.

Grafik 1. Perbandingan Berat badan terhadap Laju Konsumsi O2


Garafik diatas menunjukan bahwa semakin berat badan hewan maka semakin rendah pula tingkat oksigennya, semakin rendah berat bada hewan maka semakin tinggi respirasinya.
Hal diatas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi laju kerja oksigen / respirasi pada hewan, adalah: (a) tempratur; (b) spesies hewan; (c) ukuran badan; dan (d) aktifitas. Perbedaan jenis ini tentu saja mengakibatkan perbedaan laju konsumsi oksigen, karena perbedaan jenis tentu saja menunjukan perbedaan karakter morfologis seperti ukuran tubuh, serta aktifitas yang dilakukan oleh masig-masing hewan tersebut. Walaupun begitu literatur menunjukan sesuatu mengenai laju konsumsi oksigen yaitu bahwa suhu mempengaruhi besarnya laju konsumsi oksigen hal ini berkaitan dengan hukum Van’t Hoff. (http://na-lubna.blogspot.com/)

D. Daftar Pustaka
• http://irwanalyani.wordpress.com/2010/05/01/laporan-praktikum-respirasi-jangkrik/S
• http://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer
• http://na-lubna.blogspot.com/
• http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0074%20Bio%202-8a.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar