modifikasi batang

Modifikasi Batang Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Salah satu fungsi batang adalah sebagai tempat penimbunan cadangan makanan, dengan fungsi ini, pada bagian batang tertentu akan mengalami perubahan bentuk sehingga bentuknya berbeda di banding bentuk batang pada umumnya. Batang yang bentuknya berubah ini disebut batang yang telah mengalami modifikasi. Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Macam-macam modifikasi batang tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Stolon / Geragih Geragih atau stolon merupakan modifikasi batang yang biasanya dikembangkan oleh tumbuhan terna. Stolon, sebagaimana rizoma, dapat menjadi alat perbanyakan vegetatif, terutama bila tumbuh akar di sekitar buku tanaman muda. Stolon adalah batang horizontal yang menjalar di atas atau dalam tanah maupun air. Pada buku-buku batangnya tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru. Stolon dapat dijumpai misalnya pada arbei (stroberi), rumput grinting Cynodon dactylon, teki, pegagan, dan eceng gondok (Eichornia crassipes). Gambar 5. Stolon b. Rimpang (Rhizoma) Rimpang adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat makanan cadangan. Bahwasannya rhizoma adalah penjelmaan batang dan bukan akar, dapat dilihat dari tanda-tanda berikut: - Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian. - Berdau, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik. - Mempunyai kuncup-kuncup. - Tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air, malahan kadang-kadang lalu keatas, muncul di atas tanah. (a) (b) Gambar 4. Rimpang c. Umbi Batang (tuber) Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae. Gambar 6. Tuber d. Umbi lapis (bulb) Menurut Campbell (2003:297) Umbi lapis adalah tunas vertical dibawah tanah yang terutama terdiri atas pangkal daun yang membengkak yang menyimpan makanan. Hal ini dapat dilihat dengan mengiris satu suing bawang secara membujur, anda dapat melihat banyak lapisan daun yang termodifikasi bertautan dengan batang yang pedek. Gambar 7. Umbi lapis (bulb) e. Umbi kormus (corm) Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus. Gambar 8. Umbi kormus (corm) f. Filokladia dan Kladodia Filokladia dan kladodia adalah batang atau cabang yang mengambil alih fungsi daunnya karena daunnya mengalami reduksi yang lanjut atau berubah menjadi duri. Folikladia mempunyai pertumbuhan terbatas, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada), sedangkan kladodia mempunyai pertumbuhan tidak terbatas sehingga masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya pada sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris) (Isirep Sumardi; 1992:160). (a) (b) Gambar 9. (a) Kladodia; (b) Filokladia g. Emergen Selain daun dan tunas aksilar, pada batang terdapat pula struktur yang berupa tonjolan yang disebut emergen. Emergen bukan merupakan cabang, daun atau akar adventitis, bukan pula merupakan bentuk modifikasinya, melainkan suatu struktur yang terbentuk dari sel-sel turunan jaringan yang terdapat di bawah epidermis. Jaringan ini disebut dengan jaringan subepidermis. Emergen biasanya relatif mudah lepas dan meninggalkan bekas. Pada beberapa tumbuhan, emergen sifatnya persisten (kekal) dan pada batang yang telah tua sifatnya berubah menjadi struktur yang relatif padat. Emergen pada batang sering dihubungkan dengan kebutuhan akan organ untuk memanjat atau sebagai alat pertahanan. Gambar 10. Emergen h. Sulur Batang dan Sulur Cabang Sulur batang atau cabang tumbuh dari ketiak daun, biasanya disangga sisa-sisa daun atau bunga, misalnya pada hampir seluruh suku Cucurbitaceae, Passifloraceae, dan air mata pengantin (Antigonon leptopus) (Isirep Sumardi; 1992:160). Gambar 11. Sulur Batang i. Duri Batang atau Duri Cabang Duri batang atau duri cabang berasal dari modifikasi cabang, terletak di ketiak daun dan sering masih menyangga daun-daun atau bahkan bunga-bunga yang rudimenter, misalnya pada Bougenvillea (Isirep Sumardi; 1992:160). Gambar 12. Duri Batang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

1 komentar:

Anggi Arsy mengatakan...

coba artikelnya lebih dirapikan lagi mbk, biar enak pembacanya :)

Posting Komentar